Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menemukan 2.868 suku terasing


JAYAPURA- Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menemukan 2.868 suku terasing, yang tersebar di empat kabupaten.

Temuan menarik diketahui setelah petugas sensus penduduk tahun 2010 terjun ke lapangan pada bulan Mei lalu. Dari hasil pendataan diketahui mayoritas suku-suku terasing ini tersebar di Kabupaten Mappi, Yahukimo, Asmat dan Bouven Digoel.

Kepala Bidang Sosial BPS Papua Suntono menuturkan, akan ada penambahan jumlah suku terasing, tetapi yang menjadi kendala adalah informasi akan keberaadaan suku terasing ini diperoleh dari siapa.

“Data 2.868 ini kita dapat dari penginjil setempat, kemudian kita lakukan pendalaman ternyata benar, tetapi untuk jumlah itu, dipastikan akan terus bertambah hanya saja siapa yang akan memberikan informasi keberadaan mereka,” ujar Suntono kepada wartawan di Jayapura, Selasa (22/6/2010).

Kehidupan suku terasing ini, jelas Suntono, sehari-harinya mereka menetap di atas pohon yang dibuat merenyupai rumah. Tanpa sehelai pakaian yang melekat pada tubuh mereka, suku terasing di Papua ini mengkonsumsi buah dan dedaunan sebagai makanan sehari-hari.

“Mereka juga tidak bisa berbahasa Indonesia, tetapi untuk berbicara dengan orang asing, mereka menggunakan penerjemah,” lanjut Suntono.

Agar dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya, suku terasing ini memanfaatkan lingkungan sekitar untuk berburu. “Berdasarkan kriteria kehidupan mereka itulah, BPS menyatakan mereka adalah suku terasing di Papua,” lanjut Suntono.
(ful)

" Salam kompak selalu "