OTSUS GAGAL - REFERENDUM SEBAGAI SOLUSI

OTSUS GAGAL - REFERENDUM SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MASALAH POLITIK PAPUA ...!!!

Realisasi kebijakan politik Negara dalam UU No. 21 tahun 2001 sebagai solusi bagi penyelesaian masalah politik di Papua menemui jalan buntu atas strategi untuk meredam aspirasi rakyat Papua untuk “kebebasan sejati”. Gonta ganti strategi adalah budaya kaum penjajah. Mulai dari pemekaran propinsi, kebijakan sandi-sandi operasi, provokasi rakyat sipil, pembantaian dan pembunuhan (melaui Operasi Militer) merupakan pilihan terbaik dalam mempertahankan eksistensi kebijakan walau mendapat protes dan penolakan dari rakyat Papua. Kebijakan atas respon aspirasi rakyat Papua dan implementasinya bernama, Otsus dan legitimasi Adat, Budaya dalam MRP bukanlah hal baru dibelahan dunia. Tetapi kebijakan Otsus model Negara bagi Papua sudah barang basih dan lama diterapkan di wilayah lain seperti konsep Otonomi khusus untuk kalangan indeginius people Saami di Skanavia, Otonomi untuk etnik Inuit di Kanada, romans sampai dengan Otsus untuk orang Gaelic dan Celtic di Irlandia, selanjutnya format Otonomisasi di Asia Pasifik yaitu kasus Otsus di Bouganvilea di Papua New Guinea merupakan paket politik yang sengaja diterapkan bagi kaum minoritas, bahwa konsep semacam Otsus adalah hadiah atas jawaban tuntutan kaum minoritas untuk bebas.

MRP sebagai lembaga legitimasi Otsus telah menyatakan dalam Mubes MRP tanggal 9-10 Juni 2010 bahwa Otsus gagal dalam penerapanya di Papua.

Maka untuk menindaklanjuti desakan MRP kepada DPR-P untuk mengadakan sidang pleno pada tanggal 8 Juli 2010 harus didorong oleh gerakan massa Rakyat Papua diseluruh pelosok negeri, Indonesia dan Internasional. Sehingga partisipasi kita massa mahasiswa Papua di Jawa dan Bali untuk bersama Rakyat mengawal proses tersebut akan diadakan Aksi Nasional pada :



Tuntutan : “Otsus Gagal – Referendum sebagai Solusi Penyelesaian Masalah Politik
Papua”

Demikian Seruan Aksi Nasional ini kami buat, atas partisipasi dan dukungan Kawan-kawan Mahasiswa Papua untuk bersama seluruh komponen massa Rakyat Papua untuk mengawal pleno DPR-P yang akan berlangsung, kami ucapkan terima kasih.

Tunduk tertindas atau bangkit melawan, karena mundur adalah penghianatan!

" Salam kompak selalu "